Untuk pertama kalinya, Sekolah Alam Akhdhor Insan Mulia melakukan kegiatan ekspedisi ke Kepulauan Seribu yang diselenggarakan pada tanggal 23-26 Mei, 2022. Kegiatan ekspedisi ini merupakan perjalanan ke Kepulauan Seribu selama tiga hari dua malam, peserta dalam kegiatan ekspedisi ini adalah siswa-siswi dari kelas enam dan tujuh beserta guru-guru yang mendampingi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kegiatan ekspedisi ke Kepulauan Seribu ini dilakukan agar siswa-siswi Sekolah Alam Akhdhor Insan Mulia lebih mengenal alam, fenomena alam, dan masyarakat di daerah Kepulauan Seribu. Kegiatan ini dimulai dari malam tanggal 23 Mei, seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ini datang dari jam delapan malam untuk menginap di sekolah agar bisa berangkat pagi buta setelah selesai Shalat Subuh. Para siswa pergi ke Pelabuhan Muara Angke dengan bus, sekitar satu jam perjalanan, setibanya di Pelabuhan Muara Angke, para siswa langsung naik kapal menuju Pulau Pramuka.
Kegiatan hari pertama di Pulau Pramuka adalah mengenal tanaman mangrove, karang, dan hewan penyu. Pada kegiatan pengenalan mangrove, karang, dan hewan penyu ini, para siswa mengenal apa itu tanaman mangrove dan karang, apa saja jenis-jenisnya, bagaimana cara membudidayakannya, dan lainnya. Kemudian pada kegiatan mengenal penyu, para siswa mengenal lebih dalam habitat, bagaimana cara berkembang biak, dan lainnya seekor penyu. Setelah itu para siswa pergi ke pinggir pantai untuk melepas tukik, yaitu sebutan untuk penyu yang masih kecil. Para siswa dan guru mengambil satu tukik kemudian dilepaskan dari pinggir pantai ke laut. Selesai melepaskan tukik, para siswa menanam karang. Semua kegiatan di hari pertama di Pulau Pramuka, terutama kegiatan melepas tukik dan menanam karang menjadi kegiatan berkesan bagi seluruh siswa karena mereka baru pertama kali melakukannya.
Kegiatan di hari kedua, para siswa mengeksplor hutan mangrove kemudian pergi ke Rumah Hijau, yaitu tempat dimana sampah-sampah dikumpulkan dan diolah menjadi suatu hal yang berguna. Para siswa juga mengenal alat yang dapat mengubah sampah menjadi bahan bakar minyak. Kemudian setelah itu pergi ke Pulau Kotok menggunakan perahu kecil. Di Pulau Kotok, para siswa mengenal elang bondol. Tidak berlama-lama di Pulau Kotok, para siswa melanjutkan perjalanan ke Pulau Semak Daun untuk menanam mangrove dan belajar snorkeling. Karena kondisi cuaca pada saat itu hujan, para siswa hanya belajar snorkeling di pinggir pantai kemudian setelah itu kembali ke Pulau Pramuka dan melanjutkan snorkeling di pinggir pantai Pulau Pramuka. Kegiatan snorkeling pada hari kedua di Kepulauan Seribu ini menjadi kegiatan favorit hampir seluruh siswa.